About Me

My photo
Cirebon, Jawa Barat, Indonesia

Wednesday 22 July 2015

Selamat datang di Perguruan Muhammadiyah

Oleh :

Maedi


A. Duhai anakku,….
Kalian semua telah tepat dalam memilih sebuah lembaga Pendidikan bernama Persyarikatan Muhammadiyah,…
Disana kalian akan mendapatkan  ilmu apa yang selama ini idam-idamkan oleh semua fihak Orang tua kalian bangga begitu anda diterima menjadi siswa Muhammadiyah. Harapan dan keinginan orangtuamu agar anda menjadi anak yang soleh dan solehah. Maka dengarkan dan simaklah tulisan ini, sebelum kalian menjalani proses pembelajaran di Perguruan Muhammadiyah, baik tingkat TK/PAUD, SD, SMP, SMA/SMK .
Pertma, luruskan niat kalian sebelum belajar, karena ini penting buat kalian selama kalian mengikuti proses pembelajaran. Ketika kalian lurus dalam niat maka itu merupakan awal di mudahkanya kalian dalam  mendapatkan ilmu  dari bapak ibu guru kalian .  Niat yang kuat akan membuahkan tekad yang kuat , sehingga melahirkan motivasi dan keinginan yang kuat dalam proses belajar.  Disanalah kalian akan memetik buah dari semangat dan keingian, yakni berupa ilmu. Jangan pernah mengeluh dan putus asah, hal itu merupakan awal dari kemalasan dan kemunduran. Sesulit apapun yang kalian hadapi, apakah itu berkaitan dengan mata pelajaran umum atau keagamanan, pastinya akan ada solusi jika kalian mengahadapinya dengan sabar yang berorientasi pada penyelesaian masalah, bukan dengan putus asa apalagi hanya mengeluh dan mengeluh. Karena disana ada pelajaran yang kalian dapatkan dari persoalan-persoalan yang kalian hadapi, yakni proses pendewasaan. Kehidupan yang kelak kalian jalani tidak selamanya bareng dengan orang tua, maka dari proses pembelajaran itulah kalian dituntut untuk bisa bersikap dewas dalam menghadapi segala bentuk persoalan yang kelak kalian hadapi   sehingga kalian mampu  memecahkanya.
Para bapak dan ibu guru sengaja memberikan pembelajaran yang mungkin kamu tidak pernah bayangkan sebelumnya serta tugas dalam bentuk mengerjakan soal, pekerjaan rumah,  itu semua dalam rangka belajar untuk  memecahkan masalah guna mengukur sikap dan tanggung jawab kalian.
Maka jalanilah dengan penuh rasa tanggung jawab, sabar ,apa yang sudah menjadi aturan di sekolah sekalipun menurut kalian berat atau tidak suka.
Perlu diingat, bahwa sesuatu yang kamu ngga suka bukan berarti akan membinasakanmu,  bisa jadi kelak itu baik buat diri kamu.
Kedua, bersikap lapang dada. Ketika kalian dalam menuntut ilmu masih ada rasa dengki, hasad dan sombong, maka itu merupakan penghalang masuk nya ilmu pada diri kalian. Kalaian  akan merasakan sulitnya memahami dan mengerti hakikat ilmu yang kalian terima dari guru-guru kalian. Para ulama mengatakan al-Ilmu An Nur,  ilmu itu ibarat cahaya. Cahaya tidak akan tembus menyinari bumi jika terhalang oleh awan mendung. Begitu pula ilmu tidak akan sampai ke lubuk hatimu yang paling dalam, jika dalam hati kalian masih ada penghalang berupa penyakit hati seperti yang di sebutkan diatas. Maka dari mulai sekarang  lapangkan hati kalian agar kalian dengan mengharap perlindungan dari Allah agar mendapatkan kemudahan dalam memperoleh ilmu pengetahuan maupun agama dari guru-guru kalian.
Ketiga. Sabar merupakan salah satu sifat yang harus dimiliki seorang pelajar Muslim. Untuk mendapatkan ilmu, dibutuhkan kesabaran, karena membutuhkan waktu yang lama, disana ada  proses  transfer of kwnolage yang tidak mudah seperti membalikan kedua tangan. Kesabaran merupakan solusi dan sifat yang melekat bagi si penuntut ilmu. Kurang lebih tiga tahun kalian akan digembleng bukan saja dari sisi pengetahuan, ketrampilan tetapi sikap dan perilaku kalian juga akan di bina dari yang biasa menjadi pelajar yang luar biasa, dari pelajar yang tidak baik menjadi baik dari yang baik menjadi pelajar yang lebih baik. Dan hal itu membutuhkan proses dan kesabaran penuh.
Keempat. Memagang prinsip yang kuat dan teguh. Ketika kalian menjadi pelajar maka tidak sedikit ujian yang datang menghampiri kalian baik dari dalam diri kalian maupun dari luar seperti ; teman dari lingkungan sekolah maupun luar sekolah. Disini kalian diuji mental dan prinsip kalian. Ketika kalian lemah maka kalian akan terjerumus kedalam perilaku-perilaku menyimpang yang justru akan merugikan diri kalian sendiri seperti, pergaulan bebas , bolos sekolah, nongkrong di jalanan pada saat jam-jam belajar yang mengakibatkan tawuran antar pelajar. Adapun pengaruh dari dalam akan memunculkan sikap males dalam belajar sehingga tidak rajin , kurang serius dan cenderung bermalas-malasan dalam belajar. Maka disini diperlukan sikap mental dan prinsip yang kuat agar kalian tidak terpengruh. Komunikasikan setiap kalian mengahadapi masalah baik pribadi maupun di luar dengan guru, wali kelas atau BP, jadikan mereka sebagai mitra dalam curhat agar ditemukan solusinya. Sebab kalau masalah terus berlarut-larut justru akan semakin rumit dan kompleks ketika tidak di pecahkan. Sehingga akan berpengaruh terhadap proses pembelajaran kalian dan berdampak terhadap nilai dan prestasi kalian.
B. Buatmu para pendidik ….
Tahun ajaran baru sudah dimulai dan proses pembelajaranpun akan segera dilaksanakan , maka  tanpa mengurangi rasa hormat penulis kepada para pendidik dilingkungan persyarikatan Muhammadiyah , sambutlah kehadiran meraka ( para calon – calon pelajar Muhammadiyah generasi penerus bangsa )  dengan senyuman penuh rasa cinta dan sayang.  Sampaikan kata dan kalimat yang terucap pada mereka dangan bahas cinta, karena meraka adalah  manusia yang layak dan pantas dimanusiakan. Mereka yang oleh Allah SWT sudah diberi potensi untuk di kembangkan dan di salurkan sesuai dengan bakat dan kemampuanya. Orang tua mereka telah mengamanahkan kepada kita semua untuk mendidik dan membina agar  mereka  menjadi manusia yang berguna dan bermanfaat buat lingkungan keluarga dan masayarakatnya. Tugas besar kita sebagai pendidik,  bagaimana bisa menghantarkan mereka ke gerbang pintu kemerdekaan. Karena yang kita hadapi manusia yang sudah punya pontesi maka di perlukan sikap tauladan dan bijak bagi kita para guru baik dalam proses pembelajaran maupun pelayanan. Sikap bijak dan tauladan ini diaktualisasikan dengan menumbuhkan rasa ingin tahu tentang pentingnya menggali dan mengembangkan  ilmu pengetahuan  agar bisa menjadi yang terbaik dalam meningkatkan kualitas diri dengan memperkaya cakrawala keilmuan sebagai bekal dalam mendidik. Mendidik tentu  berbeda dengan mengajar, kalau mengajar hanya sebatas transfer of knowlage tetapi mendidik konteksnya lebih luas dan integreted antara apa yang diucapkan dengan perbuatan. Hal ini menunjukan bahwa seorang guru bukan hanya memiliki kemampuan secara intelektual akan tetapi guru harus memiliki  kecerdasan emotional dan spiritual. Perpaduan kecerdasan intelektual, emotional dan spiritual yang dimiliki seorang guru akan melahirkan sikap tauladan, tanggung jawab, rasa peduli, empati, komunikasi dan interaksi  pada peserta didik serta mampu menggerakan segala potensi yang ada pada dirinya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran kelas.
C. Muara pendidikan
Pendidikan memiliki tujuan yang mulia yakni “ proses pendewasaan yang didalamnya ada pembinaan dan bimbingan agar peserta didik menjadi dewasa”[1]. Dengan demikian tugas kita, bapak dan ibu guru sekalian sebagai pendidik amatlah berat. Butuh energi positif yang melekat pada pribad pendidik sebagai stamina agar kita tidak mudah luntur, patah semangat dan mudah mengeluh, dan tidak mudah menyalahkan disaat kita mendapati anak yang kurang perhatian dari lingkungan keluarga maupun masyarakat. Karena secara psikologis akan berpengaruh terhadap kondisi sikap dan mental si anak. Disinilah tantangan bapak ibu pendidik untuk bersikap bijak dan jernih dalam menghadapinya agar bisa merubah karakteristik dan kepribadian anak yang tadinya tidak baik menjadi baik. Dalam sebuah teori ilmu psikologis perkembangan banyak faktor yang bisa merubah kepribadian anak, salah satunya adalah faktor penerimaan sosial[2] dimana anak yang diterima dalam kelompok sosialnya dapat mengembangkan rasa percaya diri dan kepandaianya. Maka semaksimal mungkin bagaimana kita menciptakan lingkungan yang kondusif di lembaga pendidikan kita dengan perangat aturan yang dibuat dan dengan sikap kedewaasan dan ketauladan dari para pendidik dengan menunjukan sikap perhatian, cinta dan kasih sayang agar bisa terwujud pendidikan diatas. Oleh karena itu penting bagi kita para pendidik untuk selalu mengkaji, mengamati setiap perkembangan yang terjadi pada peserta didik kita, baik ditingkat TK/PAUD, SD, SMP maupun SMA/SMK dilingkungan pendidikan Muhammadiyah.
Menurut Jean Jecques Rousseau[3] perkembangan fungsi dan kapasitas kejiwaan manusia berlangsung dalam lima tahap sebagai berikut ;
a.  Tahap perkembangan masa bayi ( sejak lahir-2 tahun), dalam tahap ini perkembangan pribadi didominasi oleh perasaan baik senang maupun tidak senang senantiasa menguasai diri bayi.  Perasaan itu muncul tidak tumbuh dengan sendirinya melainkan berkembang sebagai akibat dari adanya reaksi bayi terhadap stimuli lingkunganya.
b. Tahap perkembangan masa kanak-kanak (2 tahun s/d 12 tahun) dalam tahap ini, perkembangan pribadi anak dimulai dengan semakin berkembangnya fungsi indra anak untuk mengadakan pengamatan. Dapat dikatakan pada tahap ini setiap kejiwaan anak didominasi oleh pengamatanya. Sementara menurut Piaget [4] usia 2 tahun - 7 tahun menyebutnya sebagai tahap preoprasional. Dia menganggap pikiran selama periode ini bersifat intuitif dan tidak logis baru pada usia 7 tahun sampai 11 tahun disimpulkan sebagai masa berfikir concrete operasional karena sudah berfikir logis, sistematis dan hanya didasarkan pada obyek-obyek yang konkrit.
c.    Tahap perkembangan pada masa preadolesen  ( 12 tahun s/d 15 tahun ) dalam tahap ini perkembangan fungsi penalaran intelektual pada anak sangat dominan seiring dengan pertumbuhan sistem saraf serta fungsi fikiranya. Maka anak akan kelihatan lebih kritis dalam menanggapi sesuatu ide atau pengetahuan dari orang lain. Pada tahap ini kondisi anak  memiliki kekuatan intelektual, energi fisiknya kuat sedangkan kemaunya kurang keras dengan fikiranya yang berkembang, anak mulai belajar menemukan tujuan serta keinginan yang dianggap sesuai baginya untuk memperoleh kebahagiaan
d.  Perkembangan pada masa adolesen ( 15 - 20 tahun ) dalam tahap perkembangan ini kualitas hidup manusia diwarnai oleh dorongan seksual yang kuat. Kondisi ini membuat orang mulai tertarik kepada orang lain yang berlaianan jenis kelaminanya. Di samping itu pada tahap ini dia mulai berfikir mengembangkan kehidupan yang realistis, serta mulai memikirkan pola tingkah laku yang bernilai moral. Dorongan keinginan dan emosi yang berkembang pada masa ini menjadikan orang pada tahap ini sering mengalami kegoncangan serta ketegangan dalam jiwa
Dari uraian diatas menunjukan bahwa tugas pendidik sangat berat dan harus banyak bersabar dan banyak belajar karena akan berhadapan dengan kondisi psikologis anak yang beragam karakter, sifat sehingga dibutuhkan modal intelektual, emotional dan spiritual guna mengahadapi peserta didik yang akan kita bina , kita bimbing dan kita arahkan ke jalan yang benar. Maka dibutuhkan kekompakan dan sinergitas antara guru, pembina ekskul, BP/BK, TU, kepala sekolah, wakasek serta yayasan agar  terwujudnya tujuan dari pada pendidikan. Disana kita saling melengkapi dan menyempurnakan dan saling bekerjasama antara komponen yang satu dengan yang lainya. Bukan saling menjelekan dan menjatuhkan karena kita diciptakan bukan manusia yang sempurna tetapi bagaimana  saling menyempurnakan diantara ketidaksempurnaan kita.
Selamat berjuang dan bekerja landasilah semuanya itu dengan keiklasan dan kesabaran, maka sesulit apapun akan ada solusi pemecahanya. Tugas mulia ini sangtlah berarti buat generasi kedepanya sehingga dimasa yang akan datang kita bisa menyaksikan hasil kreatifitas berfikir dan pondasi peradaban yang dibangun oleh generasi binaan kita bisa bermanfaat untuk kemaslahatan umat. Wallahu’alam.
====================================================================

                                                                Daftar Pustaka

1.     Ade Benih Nirwana ; Psikologi Ibu, Bayi dan Anak . Penerbit  Nuha Medika Yogyakarta 2011

     Djaali, H. Prof.Dr ; Psikologi Pendidikan Penerbit Bumi Aksara Jakrata 2013 

            Lynn Wilcox ; Psikologi Kepribadian diterjemahan oleh kumalahadi P  Penerbit IRCiSoD Jogyakarta  2013

      Uyoh sadulloah MPd ; Pedagogik . Penerbit Alfabeta  Bandung 2011

[1] Lihat Uyoh Sadulloh, MPd  hal 128 , Pedagogik penerbit Alfabeta 2011
[2] Lihat H. Djaali, Prof. Dr  hal 15 dalam Psikologi Pendidikan , Penerbit  Bumi Aksara 2013
[3] Ibid hal 25-26
[4] Lihat Liynn Wilcox  hal 129 Psikologi Kepribadian  diterjmahkan Kumalahadi.P  Penerbit IRCiSoD Jogyakarta  2013