About Me

My photo
Cirebon, Jawa Barat, Indonesia

Tuesday 31 July 2018

Pendekatan Cinta kunci Indahnya Hidup


 Oleh
 Maedi

Keindahan hidup itu terletak pada sejaumana hati kita menerima setiap pemberian dari Allah,banyak maupun sedikit ,kesabaran dalam setiap ujian baik maupun buruk, suka maupun duka.
Rentetan perjalanan hidup akan selalu menemui aral rintang dan kerikil yang tajam yang sesekali akan melukai anggota tubuh kita. Kesedihan kegembiraan, tangis dan tawa akan selalu mengisi ruang dalam hati setiap insane.
Perselisihan ,perdebatan beda pandangan selalu kita saksikan baik di ”warung kopi”  sampai dimedia televise yang terkadang berakhir dengan perpecahan. Itu semua karena miskinya kearifan dan gersangnya kebijaksanaan .
Kearifan dan kebijaksanaan bagian dari kebahagiaan hidup yang selalu memandang perbedaan dalam kacamata “ cinta “  . Sehingga saat berjumpa dengan yang berbeda baik pada tataran sosial, ekonomi maupun teologis  maka sisi humanism yang selalu dikedepankan bukan kedangkalan berfikir yang selalu melahirkan kepicikan dalam bersikap.
Pada konteks sosial pendekatan “ cinta”  akan selalu merajut benang yang kusut yang salalu berupaya menyambung silaturahim bertukar fikiran dan selalu melakukan kontak dialogis untuk menyamakan visi dan persepsi, selalu memandang dari sisi kesamaan dan sekuat mungkin menghindari sisi perbedaan.
Pada tataran pendidikan , pendekatan “ cinta ”  akan senantiasa berusaha untuk mengembangkan potensi para peserta didik bukan dengan menghardik. Kunci kesuksesan dari sebuah pendidikan adalah ketauladan dari para pendidik. Ketauladan hanya ada pada jiwa – jiwa yang dalam hatinya  ada aura cinta yang terpancar dalam sikap dan perilakunya dalam aktifitasnya.
Dalam kehidupan ekonomi jiwa yang penuh cinta akan merasakan cukup apa yang sudah diberikan. Mereka tidak banyak menuntut tetapi senantiasa banyak berbuat ( ikhtiar ) mereka sedikit bicara tetapi banyak bekerja dan hasil akhirnya mereka serahkan pada Zat yang maha kuasa.
Ketenangan, kedamaian dan kewibawaan akan senantiasa melekat pada jiwa-jiwa yang penuh cinta. Dalam kehidupan spiritualnya mereka senantiasa larut dalam gelora cinta pada Zat yang penuh cinta. Dinginya cuaca  dan gelapnya malam bukan penghalang untuk “bercinta dengan rabbnya “ justru suasana itu sebagai penyemangat. Lupan dan curahan hati dia ungkapkan pada Zat yang maha bisa memberi solusi, lidahnya tidak pernah berhenti dalam menyebut asmanya diiringi deraian airmata yang membasahi pipinya. Itulah pantulan cinta dari sang pemberi Rahmat sehingga mahluk sekitarnyapun merasakan aura cinta dari setiap langkah saat ia melakukan aktifitas kehidupan di ruang nyata.
Pendekatan cinta butuh proses karena yang ditata bukan fisik tetapi jiwa dan hati nurani. Proses penataanya bukan hanya dengan ilmu tetapi lebih daripada itu. Ada upaya untuk mengamalkan ilmu yang didapatinya dengan selalu memohon padaNya agar ilmu yang didapat bisa diamalkan dan selalu berharap agar senantiasa mendapatkan bimbingan dariNya .
Kita bisa saksikan berapa banyak orang yang berilmu tetapi dengan ilmunya justru memuncul kesombongan dan kecongkakan dalam jiwanya sehingga dengan mudahnya menolak kebenaran dan merendahkan orang lain tanpa ada rasa empati dan simpati. Telah hilang darinya kearifaran dan kebijaksanaan karena hilangnya nilai-nilai ilahiyah dari jiwanya sehingga rapuh dari nilai-nilai cinta dipojok hati nuraninya
Pendekatan cinta butuh kekuatan logika untuk bisa memahami pesan-pesan Ilahiyah yang tersurat maupun tersirat sehingga akan melahirkan rasa empati dan simpati pada lingkungan sekitarnya. Karena ia banyak belajar dari ayat-ayat kauniyah yang ada disekitar lingkunganya, Keelokan dan kecantikan alam semesta yang kita saksikan setiap hari bukti cinta sang pencipta pada ciptaanya ( mahluk ). Begitu pula manusia saat ia melakukan aktifitasnya kalau ia dasari dengan rasa cinta maka hasilnya akan bisa dilihat indah . Cinta adalah bahas universal yang hamper setiap insane akan merasakan keindahanya, kedamaianya saat cinta bersemayam di lubuk hatinya . Cinta akan melahirkan semangat dan ketulusan. Ketulusan inilah yang menjadikan setan tak berdaya untuk menggodanya karena hatinya telah terpaut pada zat yang menanmkan cinta.
Maka pantaslah jiwa-jiwa yang dipenuhi rasa cinta hidupnya akan selalu bahagia walau badai cobaan menerpanya. Saat ujian kesulitan menghampirinya dia senantiasa sabar karena dia faham betul bahwa dibalik ujian aka nada keindahan begitu pula saat duniawiyah mencukupinya  ia senantiasa bersyukur dengan berbagi kesenangan dan kegembiraan dengan  lingkungan sekitarnya
Mudahan – mudahan secuil dan secercah pemikiran ini bisa bermanfaat terutama buat alfaqir
Wallahu’alam

No comments:

Post a Comment